Keju Cazu Marzu, juga dikenal sebagai "keju lalat" atau "keju busuk", adalah salah satu keju yang paling kontroversial dan unik di dunia. Berasal dari pulau Sardinia di Italia, keju ini terkenal karena proses pembuatannya yang melibatkan larva lalat yang memberikan cita rasa khas. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul, cara pembuatan, serta kontroversi di sekitar keju Cazu Marzu.
Keju Cazu Marzu memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan budaya Sardinia. Di wilayah tersebut, tradisi pembuatan keju ini telah ada selama berabad-abad. Awalnya, keju ini dibuat oleh para penggembala yang meninggalkan keju pecorino (keju pecorino adalah keju yang dibuat dari susu domba) mereka terbuka untuk mengizinkan larva dari lalat Cheese Fly (Piophila casei) untuk memasuki dan berkembang biak di dalamnya.
Proses pembuatan keju Cazu Marzu dimulai dengan pembuatan keju pecorino seperti biasa, yang kemudian dibiarkan terbuka untuk diinfestasi oleh larva lalat Cheese Fly. Larva ini memberikan kontribusi unik mereka dalam proses fermentasi, memakan lemak dalam keju dan menciptakan tekstur yang berbeda serta cita rasa yang khas. Setelah beberapa minggu atau bulan, keju ini dianggap siap untuk dimakan.
Meskipun keju Cazu Marzu dianggap sebagai lezat oleh sebagian orang, itu juga sangat kontroversial dan bahkan dilarang di banyak negara karena masalah keamanan dan kesehatan. Karena kehadiran larva hidup, ada risiko infeksi dan racun, serta masalah kebersihan yang berkaitan dengan konsumsi keju ini. Di Italia sendiri, penjualan dan produksi keju Cazu Marzu dilarang oleh undang-undang sejak tahun 1962.
Bagi mereka yang berani mencoba keju ini, cara menikmatinya bervariasi. Beberapa orang memilih untuk membuang larva sebelum mengonsumsi keju ini, sementara yang lain memilih untuk menikmatinya dengan larva-larva masih hidup di dalamnya. Keju ini sering disajikan dengan roti atau anggur dan diyakini memiliki rasa yang sangat unik dan kuat.
Keju Cazu Marzu adalah contoh ekstrem dari keberanian kuliner manusia dan bagaimana tradisi makan dapat berkembang di berbagai budaya. Namun, perlu dicatat bahwa keju ini memiliki kontroversi yang mendalam, dan konsumsi harus dilakukan dengan sangat berhati-hati dan sadar akan risiko yang terlibat. Bagi yang berani, keju ini menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan, sementara bagi yang lain, mungkin lebih baik untuk menikmati keju lain yang lebih konvensional.